Eskrim Pot 😌


Sampai sekarang, saya belum pernah merunut, bagaimana asal muasal eskrim pot. Tapi, memang sudah cukup lama, saya melihat banyak orang berjualan eskrim pot ini.

Berbekal dengan 2 ukuran pot-pot(an) sedang dan juga kecil, sereal-serealan *ndak tahu namanya*, eskrim aneka rasa, bubuk oreo, wafer stick, roti tawar di potong dadu, misis warna-warni, bunga segar, agar-agar/nutrijell yang berbentuk seperti cacing, sendok plastik dan bendera yang bergambar aneka tokoh animasi. Kemudian, dirangkailah mereka menjadi sebuah karya yang cantik.

Pernah suatu ketika, saya memutuskan untuk tidak tertarik dengan eskrim pot. Kenapa? Karena saya melihat eskrim ada “cacing”nya kok dijual, kok ya ada yang beli. Melihatnya saja…aahhh sudahlah…

Entah kemana logika saya saat itu. Mungkin saja sedang jalan-jalan dan ndak kembali. *haahhh..betapa jahilnya saya, nunduk sambil garuk-garuk meja*
Tapi semua berubah, saat kemarin saya ‘diseret’ Alita untuk mengantarkannya jajan eskrim pot. Tentu saja, saya perhatikan baik-baik dong, komposisi dari sebuah eskrim pot itu apa saja. Dan ternyata, ya, memang bukan cacing betulan. Hmm…mungkin karena saya sudah terlalu parno duluan dengan bentuknya yang layaknya cacing. :(:(

Dengan bandrol harga 10K untuk pot yang sedang, bisa dibilang murah *agak berat untuk mengatakannya*. Ya, meski komposisinya tidak adil, kalau menurut saya. Lebih banyak sereal-serealannya dibandingkan eskrimnya yang cuma seuprit. 😥😥

Dan…kita bisa loh membuatnya sendiri, asal ada niat dan action. Mau??

*yang saya beli tidak pakai jell*

View on Path